Cerita Mitra tentang VCO dan Kopra ditambrauw

Mitra Punya Cerita”
PROSES PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DAN 
PEMBUATAN KOPRA TINGKAT PETANI  
Oleh : Anthony Yesnath

Perkumpulan Marwasnath Tambrauw
Jl. Warfaknik  No. 01 Sausapor


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kampung Hopmare berada di Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw Propinsi Papua Barat, salah satu kampung yang di kelilingi hamparan pepohonan kelapa dan juga mempunyai pantai pasir besi yang memanjang dari kampung Hopmare-distrik Kwoor. Jarak kampung ini dari Distrik Sausapor atau Ibu Kota Sementara Kabupaten Tambrauw sekitar 30 Km, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan double cabin sekitar 90 menit ( 1,5 jam ).

Kampung Hopmare,di huni oleh mayoritas penduduk asli Kabupaten Tambrauw dari suku Abun. Namun sebagian penduduk kampung telah tercampur dengan suku lain akibat perkawinan campuran dengan masyarakat dari suku lain di luar Tambrauw seperti suku Biak dan beberapa suku lainya. Penduduk Kampung Hopmare terdiri dari:
 55 Kepala Keluarga, dengan jumlah penduduk lebih kurang 300 Jiwa, juga terdapat beberapa orang non Papua yang berprofesi sebagai guru yang tinggal dan mengajar di kampung Hopmare.

Masyarakat di kampung Hopmare sebagian besar bermata pencaharian sebagai, Petani dan nelayan. Penghasilan masyarakat di Kampung Hopmare di peroleh dari :
Hasil Kebun seperti  sayur-sayuran, ubi-ubian, singkong, pisang. Hasil kebun tersebut mereka bawa di pasar Sausapor, untuk di jual, selanjutnya hasil penjualan sayur di gunakan untuk membiayai kebutuhan biaya sekolah anak mereka, membeli bahan makanan dan kebutuhan lainnya.
Hasil tangkapan ikan, jika hasil tangkapan diperkirakan dapat menutup biaya sewa mobil pp ke Sausaor, maka mereka akan bawa ke pasar Sausapor untuk di Jual. Jika tidak maka di jual di kampung hopmare dan kampung tetangga.
Hasil Buruan, seperti daging rusa, babi, sering juga di bawa ke pasar Sausapor untuk di jual.
Minyak Kelapa yang di produksi secara tradisional, serta kopra yang di keringkan   di jual kepada pembeli yang datang di kampung Hopmare yang sudah menjadi langganan mereka setiap tahun.



PEMBAHASAN

Pembuatan VCO
VCO atau Virgin coconut oil, merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari proses pengendapan santan atau krim selama 24 Jam yang bahan bakunya dari buah kelapa, daging kelapa (Santan) dan daun papaya; Proses pembuatan VCO di mulai dari pembukaan sabut kelapa, pengupasan tempurung kelapa, pencucian daging kelapa, kemudian diparut. Hasil parutan  kemudian ditambah air secukupnya, diperas dan disaring. Lalu dimasukkan ke dalam toples transparan ukuran 20 liter, setelah itu diendapkan selama 1-2 jam, sampai terpisah menjadi dua bagian (krim dan air). Kemudian air disedot keluar dengan menggunakan selang kecil dan tinggal Lapisan krim kemudian ditambah 2 genggaman daun pepaya yang sudah dicincang ukuran 1 cm, diaduk merata lalu didiamkan selama 24 jam, toples di tutup rapat agar tidak terkontaminasi dengan debu dan material lainnya yang dapat merusak proses pembuatan VCO. Setelah 24 Jam akan terbentuk 3 lapisan, lapisan atas minyak murni (VCO), lapisan tengah Blondo dan lapisan bawah air. Minyak dipisahkan dari galendo atau blondo dengan menggunakan sendok besi, lalu disaring dengan kapas, dan tissue untuk menghasilkna VCO atau minyak kelapa murni. Blondo atau galendo diambil lalu di masak/ dipanaskan menjadi minyak goreng.


PENGOLAHAN KOPRA

Kopra merupakan produk turunan dari daging buah kelapa yang pengolahannya dilakukan dengan cara pengeringan daging kelapa. Pengeringan dilakukan dengan  cara di jemur atau di asapi di atas para-para, untuk di kampung Hopmare pada bulan Agustus 2018, mulai di perkenalkan pengolahan Kopra putih dengan tanpa pengasapan. Kopra putih di produksi dengan cara memasukan daging kelapa ke dalam rumah pengering yang menggunakan Plastik Ultra Violet.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kopra adalah lokasi tempat pembuatan tidak jauh dari kebun kelapa, tidak terlindung dan tidak lembab. Selain itu juga harus tersedia sarana dan prasarana penunjang yang memadai misalnya jalan, akses pasar, sistem drainase dan lainnya.


2.1. Kopra Asar 
Hampir seluruh wilayah pesisir kabupaten tambrauw yang memiliki kelapa, melakukan produksi kopra dengan cara mengasapi daging kelapanya pada tempat pengasapan yang berukuran 3 x 4 meter persegi, tinggi rumah pengasapan lebih kurang 1,50 M dari atas permukaan tanah. Dalam proses pembuatan kopra asap para petani sebahagian menggunakan kayu bakar untuk mengasapi kopra mereka, sebahagian menggunakan sabuk dan tempurung kelapa.
Untuk memperoleh kopra asap 1 kg di perlukan daging kelapa sebanyak 5-6 buah kelapa, cara pembuatannya di mulai dari pemetikan kelapa tua, pembelahan, penyungkilan daging kelapa, pengasapan. Dalam proses pengasapan para petani harus menjaga saat pengasapan agar api pemanas tidak sampai menyala dan membakar rumah kopra mereka.
Dalam proses pembuatan Kopra para penduduk kampung bekerja secara bersama-sama, atau secara gotong royong, dan bergiliran. Setiap pemilik kelapa yang memproduksi Kopra, wajib memasukan uang kas di gereja yang ada di kampung Hopmare. Sedangkan pada saat pemetikan dan pengumpulan buah kelapa para pemilik kelapa melakukan sendiri atau masing-masing mengumpulkannya.

Ada dua cara pemetikan buah kelapa yaitu menanti buah jatuh sendiri dan buah sengaja dipetik. Pemetikan buah kelapa dilakukan sepanjang tahun, dengan jangka waktu tiap bulan, tiap dua bulan, atau pun 3 bulan. Produksi buah kelapa rata-rata untuk setiap pohon adalah 40 – 60 butir kelapa per pohon, produksi buah kelapa terbaik atau tertinggi adalah 80 butir per pohon, serta produksi buah kelapa yang paling jelek atau sangat jelek adalah 0 – 20 buah kelapa / pohon kelapa.  Kelapa yang digunakan sebagai bahan baku adalah buah yang matang berumur 11- 12 bulan.

Kelapa yang dipetik terlalu muda akan menghasilkan kopra yang lunak serta mudah terjadi kerusakan selama pengolahan akibat aktivitas mikrobia. Sedangkan kelapa yang dipetik lewat masak akan menghasilkan daging buah berlendir dan sukar dikeringkan serta menghasilkan kopra keras, warna tidak putih, dan warna minyaknya pun jelek.
Bahan dan alat serta sarana prasarana yang disiapkan :
Parang ,Karung goni, alat penyungkil Daging Kelapa ,Buah kelapa
Para – para / rumah pengering
Kayu bakar
Gudang penyimpanan


2.2. Kopra Putih

Proses pembuatan kopra putih tidak beda jauh dengan  proses pembuatan kopra asap, daging kelapa di masukan ke dalam rumah pengering yang menggunakan plastik Ultra Violet, lalu setiap 6 jam dilaakukan pengadukan atau pembalikan daging kelapa di dalam rumah pengering agar proses pengeringan merata dan cepat kering.

Keunggulan proses pembuatan kopra putih dapat di tinggalkan oleh pemiliknya untuk bekerja di kebun, atau dapat mengerjakan pekerjaan lain. Keunggulan lainnya hasil produksinya berwarna putih, tidak kelihatan kotor dan baunya harum, sedangkan kopra asap kelihatan kotor dan bau tengik. Untuk menghasilkan 1 kg Kopra putih dibutuhkan 4-5 biji buah kelapa yang belum tumbuh tunas.

KESIMPULAN


  1. Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dibuat dari krim kental santan kelapa melalui kombinasi teknik fermentasi dan enzimatis menggunakan daun papaya. Kondisi optimum fermentasi dan enzimatis dalam pembuatan VCO adalah pada penambahan sebanyak 2 genggaman tangan daun pepaya; suhu kamar yaitu menghasilkan VCO sebanyak 30-45 ml /100 ml krim.
  2. Pada teknik kombinasi fermentasi dan enzimatis dalam pembuatan VCO ini, diperoleh kondisi bahwa semakin banyak konsentrasi daun papaya ada peningkatan rendemen VCO yang dihasilkan. Analisa mutu VCO yang dihasilkan dari segi bilangan asam lemak bebas, kadar air dan bilangan iodin berkualitas baik. 
  3. Proses pembuatan kopra asap dan kopra putih sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kadar air minimal 7-14 %, cara penjemuran minimal dilakukan selama 4 hari dengan cuaca penuh terik matahari dan suhu rata-rata radiasi matahari di atas 45⁰C, sedangkan cara pengasapan sebaiknya dilakukan penambahan waktu pengeringan dengan susunan tumpukan kopra yang bergantian setiap 2-3 jam agar bahan kering dengan merata dan menggunakan model rak pengering serta suhu rata-rata pengasapan 65⁰C.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELUSURI KAMPUNG SYUJAK

STRUKTUR SILSILAH MARGA YESNATH AYAE - DISTRIK TINGGOUW KABUPATEN TAMBRAUW

KEINDAHAN PANTAI HOPMARE KABUPATEN TAMBRAUW