Postingan

Masyarakat Adat Suku Miyah Terus Memperjuangkan Hak Kesulungannya

Gambar
10 marga masyarakat hukum adat Suku Miyah yang mendiami wilayah pemerintahan kabupaten Tambrauw telah selenggarakan Musyawarah Tapal Batas Wilayah Adat Marga. Kegiatan Musyawarah Tapal Batas Wilayah Adat Marga yang berlangsung dini hari tanggal 20 sampai berakhir pada tanggal 02 Maret dilakukan di Kampung Whizmer Distrik Miyah Selatan, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.  Kegiatan tersebut diperagakan dengan tarian yang meriah dari 10 marga untuk menjemput para tamu undangan yang datang.  Tamu undangan yang menghadiri kegiatan ini adalah Greenpeace, The Samdana Institute, FWI, BRWA dan Akawuon sendiri yang tim pendampingan. Setelah masuk dalam tahapan acara, Musyawarah Adat marga Hae Aranggapo, Hae Tee, Sedik Aya Makot, Hae Ara Meyuo, Sedik Ruf, Momo Ka, Momo Heyout, Irun, Sewia, Esyah resmi di buka Ketua Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sorong Raya, Feki Mubalen dengan manabuh tifa yang didampingi oleh Kepala Distrik Miyah Selatan serta perwakilan to

Alam Menyediakan Segalanya yang Kita Inginkan

Gambar
Saya salah satu orang yang  hobinya masuk keluar hutan. Ada banyak hal yang bisa dipelajari di sana, mulai dari bagaimana alam berhubungan erat dengan budaya dan kehidupan kita hingga bagaimana alam menjadi tempat satu-satunya yang tepat untuk menyenangkan raga atau menghilangkan stress.  Cerita singkat Perjalanan Kami saat Pendemi Covid-19, Karena sudah bosan tinggal di kampung saya mengajak beberapa adik-adik pergi Bermalam dihutan untuk berburu dan ajakan itu pun direspon baik oleh mereka. Begitu kami menyiapkan bekal untuk keberangkatan nanti datanglah Kakak laki-laki dan saya langsung perintahkan dia untuk kembali panggil anjing-anjingnya untuk ikut kita, Kakak pun nurutinya.  Tepat Pukul 08.30 waktu papua kami bertolak dari Distrik Syujak menuju ke Wilayah Distrik Tinggouw. Medan yang cukup berat begitupun naik turun gunung  kami harus lewati karena semangatnya. Jam 05.00 kami pun tiba di salah satu Dusun  Ayayuo namanya atau tempat Persinggahan Masyarakat Tinggouw saat naik ke D

MARWAS NATH TAMBRAUW PLANNING GOING FORWARD

Gambar

“76 TAHUN PEMERINTAHAN DISTRIK TINGGOUW”

Gambar
P ada saat masa Pemerintahan Raja Sultan Tidore atau Masa Portugis, Kampung  Kwoor  mekarkan salah satu kampung yaitu  Kampung Tubouw . B egitu Kampung Tubouw dimekarkan, maka semua masyarakat yang mendiami di Wilayah Soon atau yang sekarang Distrik Tinggouw, mereka semua berkumpul di Kampung Tubouw dan mereka pun hidup nyaman dan saling bergantungan satu sama lain. P ada suatu hari, sekitar tahun 1940-1942 terjadi musibah besar-besaran dan kebanyakan Masyarakat Asli Tubouw yang meninggal. Kemudian masyarakat saling tuduh menuduh katanya Masyarakat dari Soon yang bawa datang penyakit ini, dan akhirnya Masyarakat Tubouw mengusir masyarakat yang dari Soon untuk pulang kembali ke negeri atau daerahnya. Masyarakat Soon saat itu, mengirim berita dan mendesak Kampung Induk Kwoor untuk meminta pemekaran kampung sendiri, dan permintaannya pun terjawab. P ada saat itu tahun 1943 nama SK Kampung yang keluar namanya  Kampung Ruriay.  Masyarakat percayakan untuk  Arit Pasi Titit  s

Kebangkitan Komunitas Masyarakat Adat Kampung Hopmare, Kab. Tambrauw-Propinsi Papua Barat

Gambar
Kampung Hopmare, merupakan kampung yang terletak di Distrik Kwoor Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat. Kampung ini dapat di jumpai dengan menggunakan alat transportasi darat, laut dan Udara, untuk transportasi darat dapat ditempuh dari Kabupaten Sorong selama Lk 4 Jam perjalanan darat dengan menggunakan Mobil Hillux doubel cabin, untuk transportasi laut telah tersedia Kapal ekspress dengan waktu tempuh Lk 3 Jam dari sorong-Sausapor, lalu menggunakan transportasi darat ( Mobil) ke kampung Hopmare Lk 1 jam perjalanan.demikian pula dengan transportasi udara telah ada pesawat Susi Air yang melayani rute sorong-Tambrauw, namun untuk pesawat harus menunngu jadwal penerbangan 2 minggu sekali, demikian pula kapal ekspress dengan jadwal 3 kali perminggu rute perjalanan Sorong-Sausapor. Kampung Hopmare di huni oleh Lk 55 Kepala keluarga, dengan jumlah Jiwa berkisar 115 Jiwa, yang bermukim menetap dikampung Hopmare, rata-rata mata pencaharian penduduk diperoleh dari bertani, baik dari

Perempuan Hebat Di Tambrauw Papua Barat

Gambar
Dia kuat, dia hebat menyaingi kaum laki-laki di komunitas masyarakat adat Hopmare, distrik Kwoor kabupaten Tambrauw Papua barat, itulah gambaran perempuan Papua yang tidak hanya mengurus rumah tangga dan anak-anak, namun mereka membantu suami mereka bekerja untuk menambah pendapatan keluarga. Pekerjaan yang dikerjakan oleh kaum laki-laki juga di kerjakan oleh kaum perempuan dalam lingkungan masyarakat Papua. Bahkan kaum perempuanlah yang lebih banyak bekerja , membuka kebun, menanam, menyiangi bahkan pekerjaan mengupas kelapa untuk pembuatan Kopra bisa dikerjakan oleh kaum perempuan Papua, kesetaraan gender bahkan melewati apa yang semestinya tidak dikerjakan oleh kaum perempuan. Peran Perempuan Papua dalam Ekonomi Rumah Tangga Mereka bekerja membantu suami mereka dalam segala aktifitas   baik aktifitas produksi seperti mengumpul buah kelapa, mengupas , membelah lalu menyungkil daging kelapa untuk dijadikan Kopra bukanlah pekerjaan asing bagi kaum perempuan di ka

Cerita Mitra tentang VCO dan Kopra ditambrauw

Mitra Punya Cerita” PROSES PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DAN  PEMBUATAN KOPRA TINGKAT PETANI   Oleh : Anthony Yesnath Perkumpulan Marwasnath Tambrauw Jl. Warfaknik  No. 01 Sausapor PENDAHULUAN Latar Belakang Kampung Hopmare berada di Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw Propinsi Papua Barat, salah satu kampung yang di kelilingi hamparan pepohonan kelapa dan juga mempunyai pantai pasir besi yang memanjang dari kampung Hopmare-distrik Kwoor. Jarak kampung ini dari Distrik Sausapor atau Ibu Kota Sementara Kabupaten Tambrauw sekitar 30 Km, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan double cabin sekitar 90 menit ( 1,5 jam ). Kampung Hopmare,di huni oleh mayoritas penduduk asli Kabupaten Tambrauw dari suku Abun. Namun sebagian penduduk kampung telah tercampur dengan suku lain akibat perkawinan campuran dengan masyarakat dari suku lain di luar Tambrauw seperti suku Biak dan beberapa suku lainya. Penduduk Kampung Hopmare terdiri dari:  55 Kepala Keluarga, dengan